12 March 2015

Kisah Fenomenal Perang Mu'tah

Perang Mu'tah


Kali ini saya akan memposting masih sama seperti sebelumnya yaitu tentang peperangan Islam. Tapi Kali ini yang akan saya bahas perang yang sangat fenomenal antara Islam dengan Romawi. Jika sudah ada ciri ciri seperti itu saya yakin anda sudah tau apa yang akan saya post.. Yaitu Kisah Perang Mu'tah, perang ini adalah pembuka atau batu loncatan penaklukkan negeri negeri nasrani. Perang ini terjadi pada jumadil ula 8 hijriah, yang bertepatan antara dengan bulan agustus atau september 629 masehi.
Mu'tah adalah suatu negeri dekat balqo', syam. Jarak antara mu'tah dan baitul maqdis adalah 2 hari perjalanan.

Latar belakang perang mu'tah
Rasululloh SAW pernah mengutus al harits bin umair untuk mengantarkan surat kepada pemimpin bushro. Namun di tengah perjalanan al harits dihadang oleh syurohbil bin amr ali ghossaniy, dia adalah pemimpin balqo' yang termasuk wilayah syam dan di bawah kekuasaan kaisar, al harits dibunuh nya dengan memenggal lehernya. padahal membunuh duta dan utusan itu merupakan kejahatan yang amat keji.
dengan karena itu rasululloh SAW pun murka setelah di beri tahu tentang kabar ini, kemudian bliau menghimpun pasukan yang jumlahnya sampai 3000 pasukan

Para panglima & Pesan Rasululloh SAW
sebelum para pasukan muslimin berangkat, Rasululloh SAW menunjuk zaid bin haritsah sebagai pemimpin pasukan, kemudian Bliau bersabda :"Apabila zaid gugur penggantinya adalah ja'far. Dan apabila ja'far gugur penggantinya adalah abdulloh bin rawahah". Bliau kemudian menyerah kan bendera perang putih kepada zaid bin haritsah.
Bliau juga memberi pesan kepada para prajurit itu yang sabda nya : "berperang
lah dengan menyebut nama ALLOH, perangilah orang orang yang kufur kepada ALLOH. janganlah mengingkari janji, janganlah membunuh anak-anak, janganlah membunuhnwanita-wanita, janganlah membunuh orang tua yang renta, jangan menggangu orang yang sedang beribadah, jangan menebang pepohonan dan janganlah kalian merobohkan bangunan-bangunan".
Pasukan muslimin berangakat
Kemudian mereka berangkat menuju ke arah utara lalu berhenti di ma'an. Ma'an ini sudah masuk wilayah syam dan berbatasan dengan hijaz utara. Pada saat itu mereka mendapat informasi bahwa musuh bermarkas di maab di wilayah balqo' dengan kekuatan 100.000 prajurit romawi ditambah dengan pasukan lakhem,judzam,balqoin,bahro',dan baliy sebanyak 100.000 prajurit, sehingga pasukan musuh berjumlah 200.000 prajurit.


Musyawarah di ma'an
Pasukan muslimin tidak pernah membayangkan mereka akan berhadapan dengan pasukan yang sangat besar. Pasukan muslimin dikejutkan oleh pasukan yang sangat besar ini , di sisi lain mereka juga berada di daerah yang jauh dengan madinah. Apakah pasukan muslimin harus menyerang kekuatan musuh yang berjumah lebih banyak yang bagaikan samudera itu ? pasukan muslimin benar benar bingung. Dua malam mereka berada di ma'an memikirkan masalah ini. Mereka terus menimbang nimbang dan memusyawarah kna hal itu. kemudian mereka memutuskan untuk mengirim surat kepada Rasululloh SAW untuk mengirimkan bala bantuan.
Tapi abdulloh bin rawahah menentang pendapat ini, ia memberikan semangat kepada pasukan muslimin. Dia berkata: "wahai pasukan muslimin, demi alloh, perkara yang tidak kalian sukai sebenarnya justru merupakan sesuatu yang kalian cari, yaitu mati SYAHID. Kita tidak memerangi mereka karen jumlah, kekuatan dan banyak nya personil. Kita tidak memerangi merangi melainkan karena agama ini, yanga dengannya ALLOH telah memuliakan kita. Maka berangkatlah, karena disana hanya ada salah satu dari dua kebaikan, entah kemenangan atau mati syahid". 

                                                                                                        
   Awal pertempuran dan pergatian panglima perang
setelah mendengar perkataan dari abdulloh bin rawahah, pasukan yang berkekuatan 3000 ini berangkat menuju mu'tah, dan di mu'tah inilah mereka berperang melawan musuh yang berkekuatan 200.000 ini. Suatu pertempuran yang membuat dunia heran dan kebingungan, tapi apabila angin iman sudah berhembus, maka munculah hal-hal yang menakjubkan.
Dan akhirnya pertempuran sengitpun terjadi. Dalam pertempuran itu panglima pasukan kaum muslimin, yaitu zaid gugur, kemudian di gantikan oleh ja'far, yang kemudian juga gugur akibat kedua tangannya tersabit oleh pedang musuh, kemudian di gantikan oleh abdulloh bin rawahah, yang kemudian gugur juga. Kemudian panglima pasukan muslimin dipegang oleh Khalid bin walid, dia mengambil bendera dan bertempur dengan gagah berani, karena serunya dia berperang, hingga ada 9 pedang yang patah di tangannya. Dialah salah satu pedang ALLOH sebagaimana yang di katakan Rasululloh SAW : "Khalid bin walid si pedang ALLOH".

Strategi jitu kholid bin walid
Rasanya aneh jika pasukan yang kecil ini selamat dan tegar bertahan menghadapi pasukan romawi yang bagaikan samudera. Pada saat seperti itu Kholid bin walid menunjukan kemahiran dan kecerdasannya dalam melepaskan pasukan muslimin dari akibat yang lebih parah bagi diri mereka.
pada keesokan hari nya, kholid bin walid merubah komposisi pasukan dan mempersiapkan dengan strategi baru. Yang tadinya berada di bagian belakang dipindah kebagian depan, yang tadinya berada di sayap kiri dialihkan ke sayap kanan, begitu pula sebaliknya.
saat musuh melihat pasukan muslimin, mereka berkata: rupanya mereka mendapat bala bantuan. dengan itu rasa gentar mulai merayapi hati pasukan musuh.
setelah kedua pasukan saling bertempur dan saling memata-matai, pasukan muslimin mundur secara perlahan, sambil tetap menjaga komposisi pasukan, sedangkan pasukan romawi tidak mengejar, karena mereka mengira bahwa pasukan muslimin menerapkan suatu jebakan dan sengaja menarik mereka ke tengah padang pasir lalu melancarkan serangan balik di sana.

Akhir peperangan
akhirnya pasukan romawi pulang ke negerinya. Mereka sama sekali tidak berpikir untuk melakukan pengejaran terhadap pasukan muslimin. Dengan begitu pasukan muslimin selamat hingga kembali ke madinah.
jumlah korban dalam peperangan ini dari pihak muslimin adalah 12 orang, sedangkan korban pihak musuh di perkirakan sangat banyak, hingga tak terhitung.

Dampak peperangan

Sekalipun pasukan muslimin tidak bisa melancarkan serangan balasan, namun pengaruh peperangan ini besar dalam mengangkat nama pasukan muslimin. Semua orang arab merasa kagum dan keheranan karenanya. Pasukan romawi adalah pasukan paling besar dan paling kuat di muka bumi zaman itu. Sebelumnya orang orang arab mengira bahwa kenekadan pasukan muslimin ini sama dengan mencari mati, pasukan yang berjumlah 3000 harus berhadapan dengan pasukan yang berjumlah 200.000 prajurit, lalu pasukan yang kecil ini pulang tanpa kerugian yang berarti, sungguh keajaiban dunia.


Sekian lah Yang dapat saya Sampai kan pada Posting ini.. Semoga Posting saya ini dapat bermanfaat bagi anda Reader ;)

0 komentar: